Rabu, 30 Maret 2011

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

BAB 1
PENDAHULUAN
Agama mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia pancasila sebab agama merupakan motivasi hidup dan kehidupan serta merupakan alat pengembangan dan pengendalian diri yang amat penting. Oleh karena itu agama perlu diketahui, dipahami dan diamalkan oleh manusia Indonesia agar dapat menjadi dasar kepribadian sehingga ia dapat menjadi manusia yang utuh. Agama mengatur hubungan dengan tuhan yang maha esa, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan alam, dan hubungan manusia dengan dirinya yang dapat menjamin keselarasan, keseimbangan dan keserasian dalam hidup manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat dalam mencapai kemajuan lahiriyah dan kebahagiaan rohaniyah. Maka diperluakan suatu wadah dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nislam yaitu suatu lembaga pendidikan islam.

BAB II
Pembahasan
Lembaga pendidikan islam
A. Ruang lingkup lembaga pendidikan Islam
Lingkup pendidikan agama pada lembaga pendidikan agama meliputi madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah, diniyah, pendidikan guru agama, pesantren dan perguruan tinggi agama islam baik negeri ataupun swasta. Salah satu hal penting dalam sejarah perkembangan penyelenggaraan sekolah-sekolah agama ialah lahirnya keppres No 34 Th. 1974 tentang tanggung jawab fungsional pendidikan dan latihan serta inpres no 15 th. 1974 tentang pelaksanaan keppres tersebut. Didalamnya dinyatakan antara lain :
a. Pembinaan pendidikan uum adalah tanggung jawab menteri P dan K sedang pendidikan agama menjadi tanggung jawab menteri agama.
b. Untuk melaksanakan keppres no 34 dan inpres no 15 tahun 1974 dengan sebaik-baiknya perlu ada kerjasama antara departemen P dan K,Depdagri, dan departemen agama.
Maksud dan tujuan meningkatkan mutu pendidikan pada madrasah adalah agar tingkat mata pelajaran umum dari madrasah dapat mencapai tingkat yang sama dengan tingkat mata pelajaran umum di sekolah umum yang setingkat,sehingga:
1. Ijazah madrasah dapat mempunyai nilai yang sama dengan ijazah sekolah umum yang setingkat.
2. Lulusan madrasah dapat melanjutkan kesekolah umum setingkat lebih atas
3. Siswa madrsah dapat berpindah kesekolah umum yang setingkat.

B. Pengertian dan tujuan lembaga pendidikan Islam
1. Madrasah ibtidaiyah
a. Pengertian madrasah ibtidaiyah
Madrasah ibtidaiyah ialah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran rendah serta menjadikan mata pelajaran agama islam sebagai mata pelajaran dasar yang sekurang-kurangnya 30% disamping mata pelajaran umum.


b. Tujuan madrasah ibtidaiyah
1. Tujuan institusional umum madrasah ibtidaiyah ialah agar siswa:
• memiliki sikap dasar sebagai seorang muslim yang bertakwa dan berakhlak mulia
• memiliki sikap dasar sebagai warga Negara yang baik
• memiliki kepribadian yang bulat dan utuh
• memiliki pengalaman pengetahuan
• memiliki ketrampilan yang diperlukan untuk melanjutkan kemadrasah tsanawiyah atau sekolah lanjutan utama lainnya.
• Memiliki kemampuan dasar untuk melaksanakan tugas hidupnya dalam masyarakat dan berbakti kepada Tuhan Yang maha esa guan mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
2. Tujuan institusioanal khusus ibtidaiyah ialah agar siswa:
a) Dalam bidang pengetahuan
• Memiliki pengetahuan dasar tentang ilmu agama islam dan sejarah kebudayaan islam.
• Memiliki pengetahuan dasar tentang ilmu pengetahuan alam dan matematika.
• Memiliki pengetahuan tentang dasar-dasar kewarganegaraan dan pemerintahan sesuai pancasila dan UUD 45.
b) Dalam bidang keterampilan
• Dapat mengamalkan pokok-pokok ajaran islam
• Memiliki ketrampilan dasar dalam memelihara kesehatan dan keluarga sejahtera menurut ajaran islam
• Memiliki ketrampilan dasar tentang olah raga dan seni budaya
c) Dalam bidang nilai dan sikap
• Cinta terhadap ajaran islam dan berkeinginan untuk mengamalkannya
• Menerima dan mau melaksanakan pancasila dan UUD 1945.
• Berminat dan bersikap positif terhadap ilmu pengetahuan
• Menghargai tradisi kebudayaan nasional

2. Madrasah tsanawiyah
a. Pengertian Madrasah tsanawiyah
Madrasah tsanawiyah ialah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran tingkat menengah pertama dan menjadikan mata pelajaran agama islam sebagai mata pelajaran dasar yang sekurang-kurangnya 30% disamping mata pelajaran umum.
b. Tujuan madrasah tsanawiyah
1. Tujaun institusional umum madrasah tsanawiyah ialah agar siswa:
• Menjadi seorang muslim yang bertakwa dan berakhlak mulia, menghayati dan mengamalkan ajaran agamanya.
• Menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat.
• Menjadi manusia yang berkepribadian yang bulat dan utuh percaya diri, sehat jasmani rohani.
• Memiliki pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan yang lebih luas serta sikap yang diperlukan untuk melanjutkan kemadrasah aliyah.
• Memiliki ilmu pengetahuan agama dan umum yang luas.
2. Tujuan institusional khusus madrasah tsanawiyah ialah agar siswa:
a) Dalam bidang pengetahuan
• memiliki ilmu pengetahuan agam islam yang lebih luas dan sejarah kebudayaan islam.
• Memiliki pengetahuan yang luas tentang kewarganegaraan dan pemerintahan sesuai pancasila dan UUD 45
• Memiliki pengetahuan dasar tentang bahasa Inggris
b) Bidang ketrampilan
• Dapat mengamalkan ajaran agama islam
• Dapat belajar yang baik
• Memcahkan masalah secara sistematis.
c) Dalam bidang nilai dan sikap
• Berinisiatif, berdaya kreatif, bersifat rasional dan kritis serta obyektif dalam memecahkan persoalan
• Menghargai waktu,hemat dan produktif
• Berminat dan bersikap positif serta konstruktif terhadap kegiatan olahrag dan kehidupan yang sehat

3. Madrasah aliyah
a. Pengertian madrasah Aliyah
Madrasah aliyah ialah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran tingkat menengah atas dan menjadikan mata pelajaran agama islam sebagai mata pelajaran dasar sebagai mata pelajaran dasar yang sekurang-kurangnya 30% disamping mata pelajaran umum.
c. Tujuan madrasah Aliyah
1. Tujuan institusional umum madrasah Aliyah yaitu agar:
• Menjadi warga Negara yang baik dan bertanggung jawab terhadap pkesejahteraan masyarakat bangsa dan tanah air.
• Menjadi seorang mluslim yang bertakwa, berakhlak mulia dan mengamalkan ajaran islam yang benar.
• Mampu pmelaksanakan tugas hidupnya dalam masyarakat dan berbakti kepada tuhan yang maha esa guna mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
• Memiliki pengetahuan pengalaman dan ketrampilan yang lebih luas serta sikap yang diperlukan untuk melanjutka pelajaran diperguruaan tinggi atau untuk pekerja dalam masyarakat sambil mengembangkan diri untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
2. Tujuan institusional khusus madrasah aliyah yaitu agar:
1) Dalam bidang ilmu pengetahuan
• Memiliki pengetahuan yang mendalam tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional
• Memiliki pengetahuan yang lebih mendalam tentang berbagai corak usahadan kegiatan yang halal dalam masyarakat.
• Memiliki pengetahuan yang fungsional tentag fakta dan kejadian penting yang actual baik local regional nasional maupun internasional.
2) Dalam bidang ketarampilan
• Dapat menggunakan bahasa inggris lisan maupun tulisan.
• Dapat bekerjasama dengan orang lain dan dapat mengambil bagian secara aktif dalam kegiatan masyarakat.
• Menguasai sekurang-kurangnya satu jenis ketrampilan untuk bekerja sesuai minat dan kebutuhan lingkungan.
3) Dalam bidang nilai dan sikap
• Memiliki sikap demokrasi tenggang rasa dan mencintai sesama manusia bangsa dan lingkungan sekitarnya serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kesejahteraan masyarakat.
• Menyadari dan mematuhi disiplin dan peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab
• Menghargai segala aspek tradisi kebudayaan nasional
• Berminat bersikap positif serta konstruktif terhadap kegiatan olahraga dan kehidupan yang sehat.
• Menghargai setiap jenis pekerjaan dan usah yang halal.

4. Pondok pesantren
Khusus mengenai pondok pesantren, dalam kutipan ceramah Menteri Agama RI (H. Munawir Sjadzali) dalam seminar islam dan pendidikan nasional, tangggal 25 April 1983, menegaskan secara umum tujuan pembinaan dan pengembangan pondok pesantren adalah untuk:
a. Meningkatkan dan membantu pondok pesantren dalam rangka membina dan mendinamisir pondok pesantren diseluruh Indonesia sehingga mampu mencetak manusia muslim selaku kader-kader penyuluh pembangunan (Agent of develofment) yang bertakwa, cakap, berbudi luhur dan terampil bekeja untuk membangun diri dan keluarganya serta bersama-sama bertangggung jawab atas pembangunan dan keselamatan bangsa.
b. Menetapkan pondok pesantren dalam mata rantai keseluruh system pendidikan nasional, baik pendidikan formal dalam rangka membangun manusia seutuhnyadan perencanaan ketenagakerjaan yang menghasilkan anggotaq-anggota masyarakat yang memiliki kecakapan sebagai tenaga pembangunan.
c. Membina warga Negara agar berkepribadiaan muslimsesuai dengan ajaran-ajaran agama islamdan menanamkan rasa keagamaan tersebut pada semuasegi kehidupannya serta menjadikannya sebagai orang berguna bagi agama, masyarakat dan Negara.
Secara khusus, tujuan pembinaan dan pengembangan pondok pesantren itu diarahkan untuk:
a. Mendidik siswa/santri untuk menjadi anggota masyarakat, seorang muslim yang bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, memiliki kecerdasan, ketrampilan dan sehat lahir batin sebagai warga Negara yang berpancasila.
b. Mendidik siswa/ santri menjadi manusia muslim dan kader ulama serta mubaligh yang berjiwa ikhlas, tabah, tanggung, memilih semangatwiraswasta serta mengamalkan syari’ah islam secara utuhdan dinamis.
c. Mendidik siswa/santri agar dapat menjadi tenaga-tenaga penyuluh pembangunan macro (keluar), regional (pedesaan/ masyarakat lingkungan) serta nasional.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut diatas maka komponen-komponen yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
a. Pengajian dan pendidikan agama adalah kegiatan pendidkan keagamaan yang segi penyelenggaraannya diserahkan sepenuhnya pada kebijaksanaan bapak kiyai/ pimpinan Pondok pesantren.
b. Pendidikan Formal
Pendidikan formal diselenggarakan dalam bentuk madrasah atau sekolah umum serta sejenis sekolah kejuruan lainnya.
c. Pendidikan kwarganegaraan
Diarahkan untuk menjadi warga Negara yang setia pada pemerintah, Negara, falsafah Negara pancasila dan UUD 1945.
d. Pendidikan kesenian
Pendidika kesenian dimaksudkan untuk lebih meningkatkan apresiasi para santri terhadap macam-macam bentuk kesenian.
e. Pengembangan masyrakat lingkungan
Diselenggarakn mengingat potensi dan pengaruh pondok pesantren yang luas dalam masyarakat terutama di pedesaan.

DAFTAR PUSTAKA
Zakiah Daradjat Dr., ilmu pendidikan Islam, 2008, Jakarta, bumi Aksara
Muhaimin M.A, Dr. Wacana Pengembangan pendidikan Islam, 2004, Surabaya, Pustaka Pelajar

Selasa, 29 Maret 2011

PUASA

PENDAHULUAN

Puasa merupakan rukun islam yang ke tiga dan suatau kewajiban bagi umat islam untuk mengerjakanya. Didalam Al-qur’an diterangkan bahwa puasa merupakan panggilan bagi orang orang yang beriman saja. Esiensi dari melaksanakan puasa itu hanyalah untuk lebih mendekatkan diri kepada ALLAH SWT untuk mencapai gelar muttaqin, tetapi realisasi dan aplikasi umat manusia dalam menjalankan ibadah puasa masih banyak yang hanya menahan haus dan lapar saja, mereka tidak memperhatikan sesuatu yang merusak pahala puasa itu sendiri, diantaranya membicarakan kejelekan orang lain, zinah baik zina mata, zina telinga, zina hati dan masih banyak lagi hala hala yang akan merusak pahala puasa apabila kita tidak memperhayikanya.
Selain itu juga sangat banyak sekali manfaat bagi umat manusia dalam menjalankan puasa itu, untuk menumbuhkna kepribadian yang filantrovy, dermawan, dan ortodok didalam memimpin, selain itu juga, apabila seseorang yang mau mebikah tetapi belum bisa memberikan nafkah kepada calon istrinya maka dia juga dianjurkan untuk berpuasa, jadi pada dasarnya sangat banyak sekali manfaat yabg akan kita dapat ketika kita berpuasa.
PUASA
A. PUASA RAMADHAN
1 Pengertian Puasa Ramadhan
Puasa bulan ramadhon adalah rukun islam yang ke-3 diwajibkan pada tahun kedua hijriyah yaitu tahun keduah sesudah nabi MUHAMMAD SAW pindah ke madinah, hokum puasa ramadhan adalah fardhu a’in artinya wajib atas setiap muslim untuk melaksanakanya.
Sebagaimana juga di AL-Qur’an telah diterangkan bahwa orang orang yang beriman telah di wajibkan berpuasa yaitu pada surat Al-baqorah ayat 183 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.

2. Hal Hal Yang Membolehkan Tidak Berpuasa
Bagi orang yang memiliki alas an tertentu, dibolehkan oleh syariat islam untuk tidak berpuasa pada bulan ramadhan, tetapi wajib mengganti (mengkodhonya) pada hari lain atau membayar fidyah.
Kategori orang yang baleh meninggalkan puasa dengan kewajiban mengkodhonya adalah sebagai berikut.



a. Orang yang Sakit
Apabila orang yang sakit dan tidak mampu untuk berpuasa atau dengan berpuasa akan menambah sakitnya bahkan memperlambat kesembuhanya, maka diperbolehkan untuk berbuka atau tidak berpuasa. Tetapi ia wajib mengkodonya setelah sembuh. Adapun pelaksanaanya di luar bulan ramadhon.

2. Orang yang dalam Perjalanan Jauh ata Musafir
Bagi musafir atau orang yang melakukan perjalanan jauh diperbolehkan untuk berbuka puasa. Sedangkan ukuran untuk menempuh perjalanan minimal 80,640 km. Ia diperbolahkan berbuka puasa dan mengqodhonya di luar bulan ramadhon.
Sebagaimana Firman ALLAH SWT dala surat AL-Baqorah ayat 185:
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
Artinya:
dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.

3. Orang Tua yang Sudah Lemah
Orang tua yang lemah karna ketuanya, bukan karna sakit boleh berbuka dan wajib atasnya membayar fidyah (bersedekah). Tiap hari memberikan ¾ liter beras, atau makan pokok lain yang senilai dengan ¾ liter beras kepada fakir miskin. Sebagaimana firman ALLAH SWT dalam surat Al-baqorah ayat 184 yaitu:
وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
Artinya:
Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.

4. Orang Hamil atau Menyususi.
Wanita yang sedang hamil atau menyusui bayi jika dengan berpuasa takut membawa mudhorat kepada dirinya dan bayinya, maka boleh berbuka atau tidak berpuasa dan wajib mengkidinya. Bila mereka hanya takut mudhorat kepada anaknya (misalanya keguguran ntuk wanita hamil atau kurang susu untuk anak yang disusui,) maka wajib baginya mengkodhonya dan membayar fidiah.

B. PUASA NAZAR
Nazar yaitu janji tentang kebaikan, misalnya jika saya lulus ujian, saya akan puasa dua hari. Ketika ternyata orang tersebut lulus ujian maka puasa tersebut menjadi wajib hukumnya.
Jika ia tidak melaksanakan puasa nazar tersebut maka ia harus membayar kafarat (denda) dengan memilih salah satu denda sebagai berikut.
1. Memberi makan 10 orang miskin.
2. Memberi pakaian 10 orang msiskin
3. Memerdekakan hamba sahaya.
Sebagaimana ALLAH SWT twlah berfirman dalam surat AL-maidah ayat 89
فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ
Artinya:
maka kafarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari.

C. PUASA SUNAH
1. Pengertian Puasa Sunah
Puasa sunah adal puasa yang dilakukan mendapat fahala dan apabila ditinggalkan tidak mendapat apa apa. Puasa yang dilakukan selan pada bulan ramadhon.
Seperti telah dijelaskan diawal, bahwa selain melaksanakan puasa wajib, kaum muslimin juda dianjurkan untuk melakukan puasa puasa sunah. Rasulullah Saw telah menganjurkan para sahabat untuk melaksankan puasa sunahpada hari hari tertentu.

2. Manfaat dan Hikmah Puasa sunah
Manfaat dan hikmah melaksanakan puasa sunah tidak bebeda dengan melaksanakan puasa wajib. Puasa sunah mengandung manfaat yang sangat besar bagi pelakunya.baik secara jasmani maupun secara rohani.
Diantara manfaat dan hikmah puasa sunah adalah sebagai berikut:
a. Merupaka sarana pendidikan agar selalu meningkatkan keimanan danketaqwaan terhadap ALLAH SWT.
b. Mendidik diri untuk selalu mengendalikan hawa nafsu.
c. Menghindarkan diri dari perbuatan buruk, tercela, dan maksiat.
d. Selalu menjaga kesehatan jasmanu dan rohani.
e. Menumbuhkan rasa peduli kepada kaum dhu’afa, fakir dan miskin.



3. Kedudukan Puasa Sunah.
Puasa sunnah dalam syariat islam mempunyai kedudukan yang penting. Kedudukan puasa sunah dalam syariat islam adalah dibawah puasa wajib. Hukum melaksanakan puasa ini adalah sunnah, yaitu akan diberi pahala bagi orang yang mengamalkanya dan tidak akan berdosa bagi orang yang maninggalkanya. Dengan melaksanakan puasa sunnah, berarti kita mewujudkan ketaatan kepada rasulullah. Kita telah memahami bahwa rasulullah sering menganjurkan umatnya untuk berpuasa, contohnya ketika seseorang telah menginjak dewasadan telah menginginkan nikah tetapi belum mampu, oleh rasulullah dianjurkan untuk berpuasa.

KESIMPULAN

Puasa bulan ramadhon adalah rukun islam yang ke-3 diwajibkan pada tahun kedua hijriyah yaitu tahun keduah sesudah nabi MUHAMMAD SAW pindah ke madinah, hokum puasa ramadhan adalah fardhu a’in artinya wajib atas setiap muslim untuk melaksanakanya.

Hal Hal Yang Membolehkan Tidak Berpuas
1. `Orang yang sakit
2. Orang yang dalam perjalanan jauh
3. Orang yang sudah lemah atau lanjut usia
4. Orang hamil atau menyusui.

Manfaat dan hikmah melaksanakan puasa sunah tidak bebeda dengan melaksanakan puasa wajib. Puasa sunah mengandung manfaat yang sangat besar bagi pelakunya.baik secara jasmani maupun secara rohani.
Diantara manfaat dan hikmah puasa sunah adalah sebagai berikut:
1. Merupaka sarana pendidikan agar selalu meningkatkan keimanan danketaqwaan terhadap ALLAH SWT.
2 Mendidik diri untuk selalu mengendalikan hawa nafsu.
3 Menghindarkan diri dari perbuatan buruk, tercela, dan maksiat.
4 Selalu menjaga kesehatan jasmanu dan rohani.
5 Menumbuhkan rasa peduli kepada kaum dhu’afa, fakir dan miskin.

Kamis, 24 Maret 2011

PENTINGNYA ILMU BAGI MANUSIA

Barang siapa yang ingin bahagiah di dunia maka dengan ilmu, dan
Barang siapa yang ingin bahagiah di akherat maka dengan ilmu, dan
Barang siapa yang ingin bahagiah di dunia dan di akherat maka dengan ilmu
(AL-Hadits)
ILMU,,, sesuatu yang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita, tapi yang jadi pertanyaan apakah kita sudah memiliki ilmu itu dan sudah mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sekelumit tulisan ini penulis akan menceritakan sedikit tentang betapa penting dan utamanya ilmu bagi kehidupan manusia. Melihat zaman sekarang yang katanya zaman GLOBALISASI, MODERENISASI dan zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan tapi kalau saya perhatikan semangat belajar kita makin menurun dan kita terperangkap oleh budaya budaya yang sengaja diciptakan untuk merusak moral kita. Maka dari itu mari kita bentengi diri kita dengan ilmu yang akan membawa kearah yang lebih baik. Islam sudah mengajarkan kepada kita untuk mencari ilmu dari semenjak lahir sampai ahir hayat kita begitulah betapa pentingnya ilmu bagi kehidupan kita. Kalau kita ingat kisah nabi SULAIMAN As ketika beliau disuruh memilih tiga hal yaitu HARTA, WANITA, dan ILMU.
Coba kita bayangkan seandainya nabi SULAIMAN As memilih HARTA atau WANITA apkah beliau akan biasa memiliki segalanya dan menjaganya dengan baik untuk menegakkan syariat islam, tetapi bersyukurlah beliau dengan tegas menjawab memilih ILMU sehingga segala sesuatunya beliau miliki, harta, wanita martabat beliau miliki bahkan belau bias berbicara dengan makhluk ALLAH selain manusia.
Kita juga kenal dengan salah satu dari khulafa urrasyidin yaitu ALI bin ABI THOLIB beliau dijuliki BAABUN ILMU, tetapi beliau berkata barangsiapa yang mengajarkan satu ALIF saja kepada saya maka saya akan memanggilnya guru. Selain itu juga hadits pembuka tulisan ini sudah menerangkan jika kita ingin bahagiah di dunia maka dengan ilmu pantaslah bagi kita un tuk mencari ilmu-ilmu tentang dunia sehingga kita biasa beradaptasi dan bersaing dizaman yang penuh ilmu pengetahuan ini, selanjutnya kita tidak baleh melupakan ilmu akherat kalau kita ingin bahagiah dikehidupan yg kekal dan abadi disana, dan kalau kita ingin bahagiah pada keduanya maka dengan ilmu.
Pada zaman sekarang ilmu merupakan sesuatu yang harus kita miliki dan kita utamakan dalam mencarinya, tapi kebanyakan orang berlomba lomba dalam mencari harta, tanpa dia sadari padhal dia sudah terjebak dalam suatu kesalahan, yaitu ketika dia memiliki harta tapi tanpa dibekali dengan ilmu maka harta tersebut akan menghantuinya dan membuat hidupnya tidak tenang, banyak orang yang memiliki harta yang melimpah tapi dia tidak dapat merasakan kebahagian yang sesungguhnya.
kisah kisah diatas sudah sangat jelas menggambarkan betapa pentingnya ilmu bagi kehidupan kiata. Tetapi sangat disayangkan ketika kita mencari ilmu tanpa kita bakali dengan keimanan dan tuntunan islam. Sangat banyak sekali pada zaman sekarang ini orang orang yang berilmu tapi tanpa didasari dengan keimanan sehingga ilmu yang dia miliki bukan digunakan untuk menegakkan SYARIAT ISLAM tetapi digunakan untuk mendzolimi saudaranya sendiri dan untuk menjadi tameng menutupi keslahanya.
Yakinlah ketika kita sudah memiliki ILMU yang sesuai dengan tuntunan islam kita akan mendapatkan semuanya dan kita akan lebih tinggi derajatnya dibandingkan dengan makhliuk lainya.
Karna tinggi atau rendahnya derajat seseorang bukanlah diukur dengan harta atau jabatanya tetapi tinggi atau rendahnya derajat orang itu sesuai dengan ilmu dan akhlak yang dia miliki. Satu hal yang harus kita ingat ketika kita tidak memiliki ILMU maka kita seperti orang yang tersesat di HUTAN BELANTARA dan ketika kita memiliki ilmu maka kita seraya menggenggam DUNIA

PESERTA DIDIK DALAM PENDIDIKAN ISLAM

A.PENGERTIAN PESERTA DIDIK
Peserta didik merupakan “raw material” (bahan mentah) didalam proses transformasi yang disebut pendidikan. Berbeda dengan komponen komponen lain dalam system pendidikan karma kita menerima “material” ini sudah setengah jadi, sedangkan komponen komponen lain dapat dirumuskan dan disusun sesuai dengan keadan fasilitas dan kebutuhan yang ada.
Peserta didik secara formal adalah orang yang sedang berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri dari seorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik.
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

B.KEBUTUHAN PESERTA DIDIK

1. Kebutuhan Fisik
Fisik peserta didik mengalami pertumbuhan fisik yang cepat terutama pada masa puberitas. Kebutuhan biologis, yaitu berupa makanan minum, dan istirahat, dimana hal ini menuntut peserta didik untuk memenuhinya. Dengan adanya kebiasaan hidup sehat, bersih dan olah raga teratur dapat membantu kesehatan dan pertumbuhan tubuh peserta didik supaya jangan terkena penyakit hal ini harus ditangani dengan cepat karma kesehatan sangat mempengaruhi pertumbuhan fisiknya.

2. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan social yaitu kebutuhan yang berhubungan langsung dengan masyarakat agar peserta didik dapat berintraksi dengan masyarakat lingkunganya, seperti bdi terima oleh teman temanya secara wajar.
Begitu juga supaya dapat diterima oleh orang yang lebih tinggi dari dia seperti guru gurunya dan pemimpin pemimpinya. Kebutuhan ini perlu di penuhi agar peserta didik dapat memperoleh posisi dan berprestasi dalam masyarakat.

3. Kebutuhan Mandiri
Peserta didik pada usia remaja ingin lepas dari batasan batasan atau aturan orang tuanya dan mencoba untuk mengarahkan dan m,endisiplinkan dirinya sendiri. Di bebas dari perlakuan orang tuanya yang terkadang terlalu berlebihan dan terkesan sering mencampuri urusan mereka yang menurut mereka bias diatasi sendiri.

4.Kebutuhan Untuk Berprestasi
Kebutuhan untuk berprestasi erat kaitanya dengan kebutuhan mandiri. Artinya dengan terpenuhinya kebutuhan itu dapat membuat peserta didik untuk mengejar prestasi lebih giat. Dengan demikian kemampuan untuk berprestasi terkadang sangat erat dengan perlakuan yang mereka terima baik dalam lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakt.

5.Kebutuhan Untuk Memiliki Filsafat Hidup (Agama)
Peserta didik pada usia remaja mulai tertarik untuk mengetahui tentang kebenaran dan nilai nilai ideal. Mereka mempunyai keinginan untuk mengenal apa tujuan hidup dan bagaiman kebahagian itu di peroleh. Karma itu mereka membutuhkan pengetahuan yang jelas sebagai satu filsafat hidup yang memuaskan, yang sesuai denmgan nilai nilai kemanusiaan, sehingga dapat di jadikan sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan ini.

C. DIMENSI DIMENSI PESERTA DIDIK
1. Dimensi Fisik (Jasmani)
Fisik atau jasmani terdiri atas organisme fisik. Organisme fisik manusia lebih sempurna di bandingkan dengan organisme makhluk lainya. Pada dimensi ini, proses penciptaan manusia memiliki kesaman dengan hewan ataupun tumbuhan, sebab semuanya termasuk bagian dari alam.

2. Dimensi Akhlak
Pendidikan akhlak mulai di tanamkan sejak manusia lahir kedunia,dengan tujuan untuk membentuk manusia yang bermoral baik,berkemauan keras,bijak sana,sopan dan beradab,ikhlas jujur dan suci. Namun perlu diketahui bahwa pendidikan akhlak akan terbentuk jika adanya pengmalan dari peserta didik.
3. Dimensi Rohani(kejiwaan)
Dimensi yang sangat penting dan harus ada pada peserta didik. Jal ini dikarenakan rohani harus dapat mengendalikan keadaan manusia untuk hidup bahagia ,seha,tentram,aman dan damai.
4. Dimensi Sosial
Dimensi ini erat kaitannya dengan suatu golongan kelompok maupun lingkungan masyarakat. Dalam islam dimensi sosoial dimaksudkan agar manusia mengetahui bahwa tanggung jawab tidak hanya di peruntukkan pada perubahan yanmg bersifat poribadi ataupun umum.

D. INTELEJENSI PESERTA DIDIK
1. Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan ini kaitannya dengan kapasitas IQ peserta didik, bagaimana sisiwa mengembangkan dan meningkatkan kemampuan IQnya. Kecerdasan intelektual pada diri manusia sangat erat kaitannya dengan proses berfikir atau kecerdasan berfikiryang disebut aspek kognitif.
2. Kecedasan Emosional
diri sendiri,beMenurut Daniel Gomelan kecerdasan Emosianal adalah kemamapuan untuk memotivasi rtahan menghadapi prustasi,mengendalikan dorongan hati,tidak melebih-lebihkan kesenangan,mengatur suasana hati,menjaga akan beban setres,tidak melumpuhkan kemamapuan berfikir,berempati dan berdoa.
3. Keserdasan Spirutual
Menurut Ary ginanjar menyatakan bahwa inti dari kecerdasan spiritual adalah pemahaman tentang kehadiran manusia itu sendiri yang muaranya menjadi ma’rifatkepada Allah swt. Ketika menusia mendapatkan ma’rifat tersebut,maka secara langsung akan dapat mengenalai dirinya sendiri sekaligus mengenal tuhannya, dalam prespeksi islam hal ini merupakan tingkat kecerdasan yang paling tinggi.
4. Kecerdasan Qalbiyah
Kecerdasan Qolbiyah yang sempurna maka akn menghadirkan kecerdasan agama pada dirinya. Kecedasan agama adalah kecerdasan yang lebih tinggi didalam diri manusia,dan secara langsung seorang tersebut akan melampaui kecerdasan intelektual,kecerdasan emosioanal,kecerdasan spirituall.

E. ETIKA PESERTA DIDIK
Dalam etika peserta didik,peserta didik memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan oleh peserta didik. Etika pesera didik adalah sikap yang harus didmiliki dan ditanamkan didalam hati pesera didik agar hidupnya sejalan dengan sebagtai seoramg yang berpendidikan.
Menurut Al-Gozali ada sepuluh kewajiban peserta didik yaitu :
1. Belajar dengan niat ibadah kepada allah swt.
2. Bersikap tawadhu (rendah hati)
3. Menjaga pikiran dan pertentangan yang timbul dari berbagai aliran.
4. Memp[elajari ilmu=ilmu yang terpuji,baik ukhrahwi maupun duniawi.
5. Belajar dengan bertahap,dengan cara memulai dengan pelajaran yang mudah menuju pelajaran yang susah.
6. Belajar ilmu sampai tuntasuntuk kemudian haru beralih pada ilmu yang lainnya,sehingga anak didik memiliki sepesifikasi ilmu pengetahuan secara mendalam.
7. Mengenal nilai-nilai ilniah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari.
8. Memproriataskan ilmu diniyah sebelum memasuki ilmu duniawi.
9. Mengenal nilai pragmatis bagi suatu ilmu pengetahuan,yaitu ilmu yang dapat bermanfaat bagi dunia dan akhirat.
10. Anak didik harus tunduk kepada nasehat pendidik.
Selain itu juga di keterangan lain dikatakan bahwa seorang peserta didik hendaknya
1. Tawadhu kepada yang punya ilmu
2. Tawadhu kepada yang memberikan ilmu
3. Tawadhu kepada ilmu itu sendiri







KESIMPULAN
Peserta didik merupakan “raw material” didalam proses transformasi yang disebut pendidikan. Peserta didik secara formal adalah orang yang sedang ada pada fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis. Pertumbuhan dan dan perkembangan merupakan cirri dari seorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang peserta didik.

Kebutuhan kebutuhan peserta didik diantaranya adalah
1. Kebutuhan fisik
2. Kebutuhan sosial
3. Kebutuhan mandiri
4. Kebutuhan untuk berprestasi
5. Kebutuhan untuk filsafat hidup (agama)
Dimensi dimensi peserta didik
1. Dimensi isik (jasmani)
2. Dimensi akal
3. Dimensi keberagaman
4. Dimensi akhlak
5. Dimensi rohani
Intelejensi peserta didik
1. Kecerdasan intelektual
2. Kecerdasan emosional
3. Kecerdasan spiritual
4. Kecerdasan qolbiyah

Menurut Al-Gozali ada sepuluh kewajiban peserta didik yaitu :
1 Belajar dengan niat ibadah kepada allah swt.
2 Bersikap tawadhu (rendah hati)
3 Menjaga pikiran dan pertentangan yang timbul dari berbagai aliran.
4 Memp[elajari ilmu=ilmu yang terpuji,baik ukhrahwi maupun duniawi.
5 Belajar dengan bertahap,dengan cara memulai dengan pelajaran yang mudah menuju pelajaran yang susah.
6 Belajar ilmu sampai tuntasuntuk kemudian haru beralih pada ilmu yang lainnya,sehingga anak didik memiliki sepesifikasi ilmu pengetahuan secara mendalam.
7 Mengenal nilai-nilai ilniah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari.
8 Memproriataskan ilmu diniyah sebelum memasuki ilmu duniawi.
9 Mengenal nilai pragmatis bagi suatu ilmu pengetahuan,yaitu ilmu yang dapat bermanfaat bagi dunia dan akhirat.
10 Anak didik harus tunduk kepada nasehat pendidik.

Selain itu juga di keterangan lain dikatakan bahwa seorang peserta didik hendaknya
1 Tawadhu kepada yang punya ilmu
2 Tawadhu kepada yang memberikan ilmu
3 Tawadhu kepada ilmu itu sendiri

KEPRIBADIAN DAN SIKAP KEAGAMAAN

KEPRIBADIAN DAN SIKAP KEAGAMAAN
A.PENGERTIAN DAN TEORI KEPRIBADIAN
Istilah yang di kenal dalam kepribadian adalah
1. Mentality adalah situasi mental yang dihubungkan dengan kegiatan mental atau intelektual.
2. Individuality adalah sifat khas seseorang yang menyebabkan seseorang mempunyai sifat berbeda dari orang lain.
Selanjutnya dari pengertian kata kata tersebut para ahli mengemukakan definisinya sebagai berikut.
1. Allport
Dengen mengecualikan beberapa sifat kepribadian dapat sebagai cara bereaksi yang khas dari seseorang individual terhadap perangsang sosial dan kualitas penyesuaian diri yang dilakukan terhadap segi sosial dari lingkunganya.
2. Mark A. Way
Apa yang memungkinkan seseorang berbuat efektif atau menyakinkan seseorang mempunyai pengaruh terhadap orang dengan kata lain kepribadian adalah nilai perangsang seseoran.
3. Hartman
Susunan yang terintegrasikan dari ciri ciri umum seseorang individu sebagaimana dinyatakan dalam corak khas yang tegas yang diperlihatkanya kepada orang lain.
Dari segi filsafat dikemukakan tentang beberapa pengertian kepribadian
1. William Stern
Menurut W. stern kepribadian adalah suatu kesatuan banyak yang diarahkan kepada tujuan tujuan tertentu dan mengandung sifat sifat khas individu, yang bebas menentukan dirinya sendiri.
2. Prof Kohnstam
Menurut pendapa prof kohnstman berbeda pendapat dengan william strem dalam meberikan pengertian kpribadian menurutnya sama artinya dengan teistis (keyakinan). Orang berkepribadian menurutnya adalah orang yang berkeyakinan tuhan.

B. TIPE TIPE KEPRIBADIAN
Secara garis besarnya kepribadian manuisia ditinjau dari beberapa aspek yaitu
1. Aspek biologis
Aspek biologis yang mempengaruhi tipe kepribadian seseorang ini didasarkan atas konstitusi tubuh dan bentuk tubuh yang dimiliki seseorang, tokoh tokoh yang mengemukakan tiorinya berdasarkan aspek biologis ini antara lain;
a. Hippocrates dan Galenung
Mereka berpendapat bahwa yang mempengaruhi tipe kpribadian seseorang adalah jenis cairan tubuh yang paling dominan, yaitu:
• Tipe choleres
Tipe ini disebabkan cairan empedu kuning yang dominan dalam tubuhnya, sifatnya agak emosi, mudah marah, mudah tersinggung.
• Tipe melancholis
Tipe ini disebabkan cairan empedu hitam yang dominan dalam tubuhnya, sifatnya agak tertutup, rendah diri, mudah sedih, sering putus asa.
• Tipe plegmatis
Tipe ini dipengaruhi oleh cairan lendir yang dominan. Sifat yang dimilikinya agak statis, lamban, apatis, pasif, pemalas.
• Tipe sanguinis
Tipe ini dipengaruhi oleh cairan darah merah yang dominan. Sifat yang dimilikinya agak aktif, cekatan, periang, mudah bergaul.
b. Kretchmer
Dalam pembagian tipe wataknya kretchmer mendasarkan pada bentuk bentuk seseorang yaitu:
1) Tipe astenis atau liptosome yaitu tipe orang yang memiliki tubuh tinggi, kurus, dada sempit dan lengan kecil.
2) Tipe piknis yaitu tipe orang yang memiliki bentuk tubuh yang gemuk bulat, sifat sifat yang dimilikinya antara lain periang, humor dan mudah bergaul.
3) Tipe atletis yaitu tipe orang yang memiliki bentuk tubuh atlit, tinggi, kekar dan berotot, sifat sifat yang dimiliki antara lain mudah menyesuaikan diri, berpendirian teguh dan pemberani.
c. Sheldon
Sheldon membagi tipe kepribadian berdasarkan dominasi lapisan yang berbeda dalam tubuh seseorang. Berdasarkan aspek ini ia membagi tipe kepribadian menjadi:
1) Tipe ektomorph yaitu tipe orang yang berbadan kurus tinggi karna lapisan badan bagian luar yang dominan, sifatnya antara lain suka menyendiri dan kurang bergaul dengan masyarakat.
2) Tipe mesomorph yaitu tipe orang yang berbadan sedang dikarnakan lapisan tengah yang sedang sifat orang tipe ini antara lain, giat bekerja dan mampu mengatasi sifat agresif.
3) Tipe endomorph, yaitu tipe orang yang memiliki bentuk badan gemuk, bulat dan anggota badan yang pendek karna lapisan dalam tubuhnya yang dominan. Sifat yang dimilikinya adalah kurang cerdas, senang makan, suka dengan kemudahan, yang tidak banyak membawa resiko dalam kehidupan.
2.Aspek sosiologis
Pembagian ini di dasarkan kepada pandangan hidup dan kualitas sosial seseorang. Yang mengemukakan tiorinya berdasarkan aspek sosial ini antara lain
a.Edward Spranger
ia berpendapat bahwa kepribadian seseorang ditetntukan oleh pandangan hidup yang dipilihnya. Berdasarkan itu ia membagi tipe kepribadian menjadi
1) Tipe tioretis yaitu orang yang perhatianya selalu diarahkan kepada masala teori dan nila-nilai, ingin tahu, meneliti dan mengemukakan pendapat.
2) Tipe ekonomis yaitu orang yang perhatianya tertuju kepada manfaat segala sesuatu berdasarkan faedah yang dapat mendatangkan untung rugi.
3) Tipe ekstetis, yaitu orang yang perhatianya tertuju kepada masalah-masalah keindahan.
4) Tipe sosial yaitu orang yang perhatianya tertuju ke arah kepentingan kemasyarakatan dan pergaulan.
5) Tipe politis, yaitu orang yang perhatianya tertuju kepada kepentingan kekuasaan, kepentingan dan organisasi.
6) Tipe religius yaitu, tipe orang yang taat kepada ajaran agama, senag dengan masalah masalah ketuhanan dan keyakinan agama.
b.Muray
Muray membagi tipe kepribadian menjadi beberapa bagian yaitu
1) Tipe tioretis yaitu orang yang menyenangi ilmu pengetahuan, berfikir logis dan rasiona.
2) Tipe humanis yaitu, tipe orang yang memiliki sifat kemanusian yang mendalam.
3) Tipe sensasionis yaitu, tipe orang yang suka sensasi dan berkenalan.
4) Tipe praktis yaitu, tipe orang yang giat bekerja dan praktek.
c.Fritz kuntel
Fritz membagi tipe kepribadian menjadi
1) Tipe sachelichkeit yaitu orang yang banyak menaruh perhatian ke pada masyarakat
2) Tipe Ichhaftigkeit yaitu tipe orang yang banyak menaruh perhatian kepada diri sendiri.
3.Aspek Psikologis
a.Dalam pembagian tipe kepribadian berdasarkan psikologi prof heyman mengemukakan bahwa dalam diri manusia terdapat tiga unsur yaitu Emosional, Aktifitas dan Fungsi skunder.
1) Emosianal merupakan unsur yang mempunyai sifat yang didominasi oleh emosi yang fositif, sifat umumnya adalah kurang respek terhadap orang lain, perkataan berapi-api, tegas, ingin menguasai bercita cita yang dinamis, pemurung suka berlebih-lebihan.
2) Aktivitas yaitu sifat yang dikuasai oleh aktifitas gerakan sifat umum yang tampak adalah, lincah, praktis, berpandangan luas, ulet periang dan selalu melindungi kepentingan orang lemah.
3) Fungsi skunder yaitu sifat yang didominasi oleh kerentanan perasaan, sifat umum yang tampak, watak tertutup, tekun, hemat, tenang dapat dipercaya.
C. HUBUNGAN KEPRIBADIAN DAN SIKAP KEAGAMAAN
1. Struktur kepribadian
Sigmund freud merumuskan sistem kepribadian menjadi tiga sistem yaitu, ID, EGO, dan SUPER EGO. Dalam diri orang yang memiliki jiwa yang sehat ketiga sistem itu bekerja dalam satu susunan yang harmonis. Segala bentuk tujuan dan segalagerak geriknya selalu memenuhi keoerluan dan keinginan manusia yang pokok. Sebaliknya kalau ketiga sistem itu bekerja secara bertentangan stu sama lainya maka orang tersebut dinamainya sebagai orang yang tidak dapat menyesuaikan diri.
a ID (Das Es)
sebagai suatu sistem id mempunyai fungsi menunaikan sistem prinsip kehidupan asli manusia berupa penyaluran dorongan naluriah. Dengan kata lain id mengemban prinsip kesenangan (pleasure principle) yang tujuanya untuk membebaskan manusia dari ketenangan dorongan naluri dasar, makan, minum, seks dan sebagainya.
b Ego (Das Es)
Ego merupakan sistem yang berfungsi menyalurkan dorongan id ke keadaan yang nyata. Freud menakan misi yang diemban oleh ego sebagai prinsip kenyataan (objective/reality principle). Segala bentuk dorongan naluri dasar yang berasal dari id hanya dapat direalisasi dalam bentukn yata melalui bentuk ego. Ego juga mengandung prinsip kesadaran
c Super ego (Das Uber Ich)
Sebagai suatu sistem yang memiliki unsur moral dan keadilan, maka sebagian besar super ego mewakili alam ideal. Tujuan super ego adalah membawa individu kearah kesempurnaan sesuai dengan pertimbangan keadilan dan moral. Ia merupakan kode modal seseorang dan berfungsi juga sebagai pengawas tindakan yang dilakukan oleh ego. Jika tindakan itu sesuai dengan pertimbangan keadilan dan moral maka ego mendapat berupa ganjaran rasa puas atau senang. Sebaliknya jika bertentangan maka ego menerima hukuman berupa rasa gelisah dan cemas.

2. Sukanto M. M
Menurut pendapat sukanto kepribadian terdiri atas empat bagian atau aspek yaitu:
1) Qolb (angan angan kehatian)
2) Fuad (perasaan/hati nurani/ulu hati)
3) Ego (aku sebagai pelaksana dari kepribadian)
4) Tingkah laku (wujud gerakan)

Meski keempat aspek itu masing masing mempunyai fungsi sifat, komponen, prinsip kerja, dinamika sendiri sendiri, namun keempatnya berhubungan dengan erat dan tidak dapat dipisahkan antara satu sama lainya.

a Qolb
Qolb adalah hati yang menurut istilah kata (termologi) artinya sesuatu yang berbolak balik (sesuatu yang lebih) berasal dari kata qolaba yang artinya membolak balikan. Qolb bisa diartikan hatib sebagai daging sekepal (biologis) dan juga berasala dari kehatian (nafsiologis). Ada sebuah hadits nabi riwayat bukhari/Muslim yang arinya.
Ketahuilah bahwa didalam tubuh ada sekepal daging kalau itu baik maka baiklah seluruh tubuh, kalau itu rusak maka rusaklah seluruh tubuh itulah QOLB.

b. Fuad
fuad adalah perasaan yang terdalam dari hati yang sering kita sebut hati nurani, dan berfungsi sebagai penyimpan daya ingatan. Ia sangat sensetif terhadap gerak atau dorongan hati dan merasakan akibatnya. Kalau hati kufur maka fuadpun kufur dan menderita. Kalau hati tenang fuadpun tentram dan senang. Satu kelebihan fuad dibandingkan dengan hati adalah bahwa fuad itu dalam situasi yang bagaimanapun tidak bisa dusta ia tidak bisa dusta terhadapa apa yang dipantulkan oleh hati dan apa yang diperbuat oleh ego.
c Ego
Aspek ini timbul karna kebutuhan organisme untuk berhubungan secara baik dengan dunia kenyataan (realitas). Ego atau aku bisa dipandang sebagai aspek ekskutif kepribadian, mengontrol cara cara yang ditempuh memilih kebutuhan kebutuhan, memilih kebutuhan kebutuhan, memilih obyek obyek yang bisa memenuhu kebutuhan, mempersatukan pertentangan antara qolb dan fuad dengan dunia luar. Ego adalah derivat dari qolb dan bukan untuk merintanginya kalau qolb hanya mengenal dunia sesuatu yang subjeknya dan yang objeknya didalam fungsinya ego berpegang pada prinsip kenyataan.

d. Tingkah laku

Nafsiologi kepribadian berangkat dari kerangka acuan dan asumsi asumsi subyektif tentag tingkah laku manusia, karna menyadari bahwa tidak seorangpun bisa bersikap obyektif sepenuhnya dalam mempelajari manusia. Tingkah laku ditentukan oleh keseluruhan pengalaman yang didasari oleh pribadi. Kesadaran merupakan sebab dari tingkah laku. Artinya bahwa apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh individu itu menentukan apa yang akan dikerjakan.
D DINAMIKA KEPRIBADIAN
Selain tipe dan struktur, kepribadian juga memiliki semacam dinamika yang unsurnya secara aktif ikut mempengaruhiaktifitas seseorang.
Unsur unsur tersebut adalah
1. Energi rohaniah (psichis energy) yang berfungsi sebagai pengatur aktifitas rohaniah seperti berfikir, mengingat, mengamati dan sebagainya.
2. Naluri yang berfungsi sebagai pengatur kebutuhan primer seperti makan, minum dan sek. Sumber naluri adalah kebutuhan jasmaniah dengan gerak hati.
3. Ego (aku sadar) yang berfungsi untuk meredakan ketegangan dalam diri dengan cara melakukan aktifitas penyesuaian dorongan dorongan yang ada dengan kenyataan obyeknya (realitanya). Ego memiliki kesadaran untuk menyelaraskan dorongan yang baik dan buruk hingga tidak terjadi kegelisahan dan ketegangan batin.
4. Super ego yang berfungsi sebagai pemberi ganjaran batin baikberupa penghargaan (rasa puas, senang, berhasil) maupun berupa hukuman (rasa bersalah, berdosa dan menyesal). Penghargaan batin diperankan oleh Ego ideal sedangkan hukuman batin dilakukan oleh hati nurani.
Dalam kaitanya dengan tingkah laku keagamaan maka dalam kepribadian manusia sebenarnya telah diatur semacam sistem kerja untuk menyelaraskan tingkah laku manusia agar tercapai ketentraman dalam batinya. Secara fitrah manusia memang terdorong untuk melakukan sesuatu yang baik, benar dan indah. Namun terkadang naluri mendorong manusia untuk segera memenuhi kebutuhanya yang bertentangan dengan realita yang ada.
Dalam konteks ini Erich From menyatakan bahwa kepribadian terdiri dari watak dan karakter. Watak termasuk unsure yang tetap tidak berubah sedangkan karakter terbentuk dari pengaruh luar.

PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN KELAS

A. PRINSIP PRINSIP PENGELOLAAN KELAS
Msalah pengelolaan kelas bukanlah merupakan tugas yang rinagn. Berbagai faktorlah yang menyebabkan kerumitan itu. Secara umum factor factor yang mempengaruhi pengelolaan kelas dibagi menjadi dua yaitu.
1. Faktor interen siswa
2. Faktor eksteren siwa
Faktor interen siswa biasanya berhubungan dengan masalah emosi, pikiran dan prilaku. Kepribadian siswa dengen cirri khasnya masing masing menyebabkan siswa berbeda dari siwa lainya secara individual. Perbedaan secara individual ini dilihat dari segi aspek, yaitu perbedaan biolagis, intelektual dan psikologis.
Sedangkan factor eksteren siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa di kelas, dan sebagainya.masalah jumlah siswa di kelasa akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswa di kelas misalnya dua puluh dua orang keatas cendrung lebih mudah terjadi konflik. Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa di kelas cendrung lebih kecil terjadi konflik.
Mustahil kekacaun di kelas tidak dapat dibatasi, selama ada usaha dari guru, kekacauan di kelas pasti dapat di pecahkan. Memang diakui kelas dari waktu ke waktu, dari hari ke hari, hari ini, esok atau lusa, menunjukan suasana yang berbeda. Kemaren mungkin suasana kelas tenang. Boleh jadi suasana kelas hari ini ribut dan panas. Sewaktu waktu kebaikan belajar siswa terganggu dengan datangya gangguan dari luar kelas dalam berbagai bentuk dan jenisnya, misalnya ada kebakaran disekitar sekolah, ada maling disiang bolong, ada tabrakan kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.
Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam pengelolaan kelas, prinsip prinsip pengelolaan kelas dapat di pergunakan. Maka adalah penting bagi guru untuk mengetahui dan menguasai prinsip prinsip pengelolaan kelas yang akan di uraikan berikut ini.

1. Hangat Dan Antusias
Hangat dan antusiasdiperlukan dalam prose belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukan antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2. Tantangan
Penggunaan kata kata, tindakan cara kerja, atau bahan bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang. Tambahan lagi akan dapat menarik perhatian anak didik dan dapat mengendalikan gairah belajar mereka.
3. Bervariasi
Penggunaan alat atau media, atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya ganguan, meningkatkan perhatian anak didik. Apalagi bila penggunaanya bervariasi sesuai dengan kebutuhan sesaat. Kevariasian dalam penggunaan apa yang disebutkan diatas merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.

4. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan muncuknya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributanan anak didik, tidak ada perhatian tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.

5. Penekan Pada Hal Hal Yang Positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal hal yang negatif. Penekan pada hal yang positif yaitu, penekanan yang dilakukan guru terhadap tingkah laku anak didik yang positif dari pada mengomeli tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif, dan kesadarn guru untuk menghindari kesalahan yang dapat menggangu jalanya proses belajar mengajar.

6. Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Karna itu guru sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tangung jawab. Jadi guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.